Waspada, Seluruh Kecamatan di Kabupaten Cirebon Endemis DBD, Sudah 16 Orang Meninggal Dunia
Temuan kasus deman berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Cirebon terus bertambah.
Hingga minggu ketiga Juni, tercatat sudah 902 kasus DBD dengan jumlah kematian 16 orang.
Maka dari itu, masyarakat diimbau agar masyarakat waspada terhadap penyakit ini.
Kabid Pencegahan dan Penanganan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana, mengatakan, setiap minggunya ada laporan temuan atas kasus DBD.
"Korban DBD sampai hari Jumat kemarin ada 902 orang. Dengan kematian ada 16 orang. Ini merupakan perubahan cuaca yang sangat ekstrim dari hujan kemudian langsung panas," kata Nanang saat ditemui di Sumber, Selasa (25/6/2019).
Dia menjelaskan, sifat dari nyamuk hasil pengamatan yang dilakukan pihaknya dengan 60 persen warga Kabupaten Cirebon yang terdeteksi DBD, ternyata yang IGM-nya positif itu menunjukan dalam satu tahun ini warga tersebut pernah digigit nyamuk DBD.
Menurutnya, baik yang jadi penyakit DBD maupun tidak, tergantung dari daya tahan tubuh manusia.
"Kalau yang kareir atau pun yang menjadi penderita DBD, dia begitu digigit nyamuk akan menularkan ke orang lain karena di dalam darahnya sudah ada virus DBD," kata dia.
Hal tersebut merupakan pola yang ada di Kabupaten Cirebon berdasarkan hasil pengamatan Dinkes.
"IGM ini bisa diketahui dalam satu tahun, kalau dia sudah lewat satu tahun akan negatif lagi. Untuk melihat yang baru disebut IGG positif. Artinya anti bodi dia baru terbentuk, nah yang ini lebih rendah dari IGM tadi ada 40 persenan," katanya.
Dia menambahkan, hasil analisis epidemiologi, Kabupaten Cirebon sudah endemis penyakit berbahaya ini, bahkan semua kecamatan yang ada pun sudah endemis DBD.
"Jadi kami mengimbau kepada warga untuk selalu melakukan kewaspadaan dengan 3M plus," katanya.[Tribun]
Hingga minggu ketiga Juni, tercatat sudah 902 kasus DBD dengan jumlah kematian 16 orang.
Maka dari itu, masyarakat diimbau agar masyarakat waspada terhadap penyakit ini.
Kabid Pencegahan dan Penanganan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana, mengatakan, setiap minggunya ada laporan temuan atas kasus DBD.
"Korban DBD sampai hari Jumat kemarin ada 902 orang. Dengan kematian ada 16 orang. Ini merupakan perubahan cuaca yang sangat ekstrim dari hujan kemudian langsung panas," kata Nanang saat ditemui di Sumber, Selasa (25/6/2019).
Dia menjelaskan, sifat dari nyamuk hasil pengamatan yang dilakukan pihaknya dengan 60 persen warga Kabupaten Cirebon yang terdeteksi DBD, ternyata yang IGM-nya positif itu menunjukan dalam satu tahun ini warga tersebut pernah digigit nyamuk DBD.
Menurutnya, baik yang jadi penyakit DBD maupun tidak, tergantung dari daya tahan tubuh manusia.
"Kalau yang kareir atau pun yang menjadi penderita DBD, dia begitu digigit nyamuk akan menularkan ke orang lain karena di dalam darahnya sudah ada virus DBD," kata dia.
Hal tersebut merupakan pola yang ada di Kabupaten Cirebon berdasarkan hasil pengamatan Dinkes.
"IGM ini bisa diketahui dalam satu tahun, kalau dia sudah lewat satu tahun akan negatif lagi. Untuk melihat yang baru disebut IGG positif. Artinya anti bodi dia baru terbentuk, nah yang ini lebih rendah dari IGM tadi ada 40 persenan," katanya.
Dia menambahkan, hasil analisis epidemiologi, Kabupaten Cirebon sudah endemis penyakit berbahaya ini, bahkan semua kecamatan yang ada pun sudah endemis DBD.
"Jadi kami mengimbau kepada warga untuk selalu melakukan kewaspadaan dengan 3M plus," katanya.[Tribun]