Kaki Lereng Utara Gunung Ciremai Terbakar
Setelah hampir 2/3 keliling lereng kawasan puncaknya terbakar, Gunung Ciremai yang berdiri di perbatasan wilayah Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, dilanda kebakaran pada Sabtu, 7 September 2019, dari siang hingga malam hari. Kebakaran susulan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai itu melanda bagian kaki lereng utara sekitar Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan.
Lokasi area kebakaran itu berada di ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut. Lokasinya terpaut jarak sekitar dua kilometer arah selatan Desa Pasawahan.
Menurut sebutan masyarakat sekitar dan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), area terbakar itu disebut sebagai Blok Panjakroma. Blok tersebut merupakan bagian areal hutan yang minim tegakan pohon besar dan didominasi tumbuhan ilalang, semak belukar, serta kaliandra.
Dari keterangan yang dihimpun “PR”, kebakaran hebat yang melanda blok tersebut diketahui pertama kali oleh polisi hutan (polhutan) BTNGC dan masyarakat sekitar pada Sabtu sore. BTNGC pun segera mengerahkan sejumlah anggota polhutan, komunitas Masyarakat Peduli Api, dan masyarakat pengelola objek-objek wisata sekitar.
Polhutan dan masyarakat langsung melakukan pengendalian dan pemadaman dipimpin Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional wilayah 1 Kuningan BTNGC, San Andre. Upaya pemadaman amukan api di lokasi kebakaran itu dilakukan antara lain dengan pembuatan alur sekat bakar, pemadaman langsung titik api dengan semprotan air menggunakan ransel jet shutter, serta peralatan tradisional.
Fire Boss dari SPTN 1 BTNGC, Agus Yudantara, kepada “PR” mengatakan, upaya pengendalian dan pemadaman api di area kebakaran itu berlangsung hingga Sabtu malam. “Alhamdulillah berkat kerja keras polhutan bersama MPA dan masyarakat, kebakaran di Blok Panjakroma itu, tadi malam berhasil dikendalikan dan dipadamkan,” ujar Agus Yudantara, Minggu, 8 September 2019.
Untuk mencegah kebakaran susulan, BTNGC pun kembali mengerahkan sejumlah anggota polhutan dan masyarakat mitra BTNGC pada Minggu. Mereka menyisir dan memadamkan total sisa-sisa bara api yang masih tersisa dan tersembunyi di seputaran ara yang terbakar tersebut.[PikiranRakyat]
Lokasi area kebakaran itu berada di ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut. Lokasinya terpaut jarak sekitar dua kilometer arah selatan Desa Pasawahan.
Menurut sebutan masyarakat sekitar dan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), area terbakar itu disebut sebagai Blok Panjakroma. Blok tersebut merupakan bagian areal hutan yang minim tegakan pohon besar dan didominasi tumbuhan ilalang, semak belukar, serta kaliandra.
Dari keterangan yang dihimpun “PR”, kebakaran hebat yang melanda blok tersebut diketahui pertama kali oleh polisi hutan (polhutan) BTNGC dan masyarakat sekitar pada Sabtu sore. BTNGC pun segera mengerahkan sejumlah anggota polhutan, komunitas Masyarakat Peduli Api, dan masyarakat pengelola objek-objek wisata sekitar.
Polhutan dan masyarakat langsung melakukan pengendalian dan pemadaman dipimpin Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional wilayah 1 Kuningan BTNGC, San Andre. Upaya pemadaman amukan api di lokasi kebakaran itu dilakukan antara lain dengan pembuatan alur sekat bakar, pemadaman langsung titik api dengan semprotan air menggunakan ransel jet shutter, serta peralatan tradisional.
Fire Boss dari SPTN 1 BTNGC, Agus Yudantara, kepada “PR” mengatakan, upaya pengendalian dan pemadaman api di area kebakaran itu berlangsung hingga Sabtu malam. “Alhamdulillah berkat kerja keras polhutan bersama MPA dan masyarakat, kebakaran di Blok Panjakroma itu, tadi malam berhasil dikendalikan dan dipadamkan,” ujar Agus Yudantara, Minggu, 8 September 2019.
Untuk mencegah kebakaran susulan, BTNGC pun kembali mengerahkan sejumlah anggota polhutan dan masyarakat mitra BTNGC pada Minggu. Mereka menyisir dan memadamkan total sisa-sisa bara api yang masih tersisa dan tersembunyi di seputaran ara yang terbakar tersebut.[PikiranRakyat]