Nelayan Mundu Tewas Tenggelam di Rumpon Ijoan
Nelayan Cirebon berduka. Yanto (38), nelayan asal Blok Ketapang, Desa Mundupesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon meninggal saat mencari nafkah di perairan laut Cirebon.
Peristiwa nahas tersebut terjadi Rabu (16/1), saat Yanto berada di rumpon kerang hijau (ijoan) untuk memanennya. Peni (33) istri korban masih tak percaya suaminya pergi untuk selamanya.
Menurutnya, saat berangkat kerja melaut, suaminya memang dalam kondisi kurang sehat. Karena hanya sedikit kurang sehat, Peni tak terlalu mengkhawatirkan suaminya.
Informasi yang dihimpun Cirebonplus.com, Yanto pergi ke rumpon ijoan bersama teman sekaligus tetangganya, Kawi. Keduanya melaut dengan maksud memanen ijoan di rumpon yang dipasangnya.
Kawi mengakui Yanto menyelam dengan kondisi kesehatan yang kurang vit. Meskipun sempat memintanya agar tak menyelam, namun Yanto merasa masih bisa masuk di dalama 2,5 meter untuk mengambil ijoan.
Kawi panik saat tetangganya itu tak kunjung naik ke permukaan. Lama tidak muncul, Kawi pun menyelam mencari Yanto. Benar saja, Yanto ditemukan tak bergerak di dalam air.
Tanpa pikir panjang, Kawi langsung mengangkat Yanto ke permukaan dan dinaikkan ke perahu. Ia bergegas membawa Yanto de daratan untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat.
Di rumah sakit, Yanto dinyatakan sudah tak bernyawa. Ia pun dibawa ke rumah duka di Mundupesisir.
Salahsatu perangkat desa yang berhasil ditemui di rumah duka mengatakan, pihaknya akan mengecek apakah Yanto masuk sebagai peserta asuransi nelayan. Tetapi, meskipun belum tersaftar dalam database, pihaknya akn tetap mengupayakan agar bisa dibuatkan, sehingga bisa membantu meringankan beban keluarganya.
Yanto meninggalkan istri dan anaknya yang masih berusia 5 tahun.[CirebonPlus]
Peristiwa nahas tersebut terjadi Rabu (16/1), saat Yanto berada di rumpon kerang hijau (ijoan) untuk memanennya. Peni (33) istri korban masih tak percaya suaminya pergi untuk selamanya.
Menurutnya, saat berangkat kerja melaut, suaminya memang dalam kondisi kurang sehat. Karena hanya sedikit kurang sehat, Peni tak terlalu mengkhawatirkan suaminya.
Informasi yang dihimpun Cirebonplus.com, Yanto pergi ke rumpon ijoan bersama teman sekaligus tetangganya, Kawi. Keduanya melaut dengan maksud memanen ijoan di rumpon yang dipasangnya.
Kawi mengakui Yanto menyelam dengan kondisi kesehatan yang kurang vit. Meskipun sempat memintanya agar tak menyelam, namun Yanto merasa masih bisa masuk di dalama 2,5 meter untuk mengambil ijoan.
Kawi panik saat tetangganya itu tak kunjung naik ke permukaan. Lama tidak muncul, Kawi pun menyelam mencari Yanto. Benar saja, Yanto ditemukan tak bergerak di dalam air.
Tanpa pikir panjang, Kawi langsung mengangkat Yanto ke permukaan dan dinaikkan ke perahu. Ia bergegas membawa Yanto de daratan untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat.
Di rumah sakit, Yanto dinyatakan sudah tak bernyawa. Ia pun dibawa ke rumah duka di Mundupesisir.
Salahsatu perangkat desa yang berhasil ditemui di rumah duka mengatakan, pihaknya akan mengecek apakah Yanto masuk sebagai peserta asuransi nelayan. Tetapi, meskipun belum tersaftar dalam database, pihaknya akn tetap mengupayakan agar bisa dibuatkan, sehingga bisa membantu meringankan beban keluarganya.
Yanto meninggalkan istri dan anaknya yang masih berusia 5 tahun.[CirebonPlus]