Ternyata, Inilah Rute Jalan Deandles di Kota Cirebon
Gubernur Hindia Belanda, Herman Willem Deandles, ternyata pernah mendatangi Kota Cirebon. Hal tersebut dibuktikan saat dirinya membangun jalan Anyer-Panarukan.
Deandles di Cirebon, rupanya meninjau pembangunan jalan yang konon dapat diselesaikan dalam jangka 2 tahun.
Dua tahun tersebutlah jalan Anyer-Panarukan yang melintasi Kota Cirebon, dirampungkan Gubernur ke-36 Hindia Belanda ini.
Rute jalan Cirebon yang dibangun Deandles, bukan dimulai dari Kedawung, Bypass Yos Sudarso, hingga Ahmad Yani (Terminal Harjamukti).
Melainkan dari Pilang, Kerucuk, Diponegoro, Sisimangaraja hingga Cangkol.
“Karena jalan tersebut terbukti melintasi beberapa bangunan penting seperti pemerintahan dan pusat-pusat perekonomian,” tutur pengamat sejarah Cirebon, Mustaqim Asteja, Minggu (2/12/2018).
Jalan penting yang dibangun Deandles, jelas Mustaqim, nilai sejarahnya ada di situ, sebab akses untuk mempermudah distribusi perekonomian, serta komunikasi pemerintahan antar kota di wilayah Jawa.
“Makannya, di sini banyak masyarakat yang keliru. Padahal jalan Deandles di Cirebon bukan Kedawung, Bypass Yos Sudarso, hingga Ahmad Yani (Terminal Harjamukti), tapi dimulai dari Pilang, Kerucuk, Diponegoro, Sisimangaraja hingga Cangkol,” jelasnya.
Sampai saat ini, jalan tersebut tidak lagi ramai, dan masyarakat banyak tidak mengetahui kalau jalan tersebut merupakan akses sejarah, yang menghubungkan Kota Cirebon dengan kota-kota lain.
“Makannya, untuk mencirikan ya, dibangunlah tugu 0 Km depan Kantor Pos, yang beralamat di Jalan Sisingamangaraja, Kota Cirebon,” pungkasnya.[PJ]
Deandles di Cirebon, rupanya meninjau pembangunan jalan yang konon dapat diselesaikan dalam jangka 2 tahun.
Dua tahun tersebutlah jalan Anyer-Panarukan yang melintasi Kota Cirebon, dirampungkan Gubernur ke-36 Hindia Belanda ini.
Rute jalan Cirebon yang dibangun Deandles, bukan dimulai dari Kedawung, Bypass Yos Sudarso, hingga Ahmad Yani (Terminal Harjamukti).
Melainkan dari Pilang, Kerucuk, Diponegoro, Sisimangaraja hingga Cangkol.
“Karena jalan tersebut terbukti melintasi beberapa bangunan penting seperti pemerintahan dan pusat-pusat perekonomian,” tutur pengamat sejarah Cirebon, Mustaqim Asteja, Minggu (2/12/2018).
Jalan penting yang dibangun Deandles, jelas Mustaqim, nilai sejarahnya ada di situ, sebab akses untuk mempermudah distribusi perekonomian, serta komunikasi pemerintahan antar kota di wilayah Jawa.
“Makannya, di sini banyak masyarakat yang keliru. Padahal jalan Deandles di Cirebon bukan Kedawung, Bypass Yos Sudarso, hingga Ahmad Yani (Terminal Harjamukti), tapi dimulai dari Pilang, Kerucuk, Diponegoro, Sisimangaraja hingga Cangkol,” jelasnya.
Sampai saat ini, jalan tersebut tidak lagi ramai, dan masyarakat banyak tidak mengetahui kalau jalan tersebut merupakan akses sejarah, yang menghubungkan Kota Cirebon dengan kota-kota lain.
“Makannya, untuk mencirikan ya, dibangunlah tugu 0 Km depan Kantor Pos, yang beralamat di Jalan Sisingamangaraja, Kota Cirebon,” pungkasnya.[PJ]