Cerita Tati Rumsiati, Warga Cirebon yang Selamat dari Tsunami Selat Sunda

Peristiwa tsunami yang menerjang Banten serta Lampung Selatan beberapa waktu lalu, mungkin tidak akan hilang dari ingatan Tati Rumsiati (49) dan keluarganya. Pasalnya, mereka selamat dari amukan bencana yang ditimbulkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau tersebut.

Tati Rusmiati sendiri merupakan warga Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Wanita yang kerap disapa Tati itu bercerita, jika dirinya beserta keluarga besarnya yang berjumlah sebanyak 22 orang berangkat dari Jakarta menunjukan Pantai Pandeglang, Banten, untuk berlibur. Setelah tiba di lokasi, ia beserta keluarganya langsung melahap makan malam di pinggir pantai.

Tati mengaku, pada saat itu air laut dalam kondisi tenang. Tak ada angin maupun ombak. Sedangkan jarak resort tempatnya menginap hanya berjarak sekitar 100 meter dari pantai.

Sekira pukul 21.30 WIB, ketika Tati dan keluarganya beristirahat, tiba-tiba dirinya terbangun dengan keadaan sudah terombang-ambing air laut. Ketika sadar, ia melihat sekelilingnya sudah terendam air. Tempat dirinya menginap pun jebol, bahkan ada yang sudah rata dengan tanah.

"Saya kira awalnya mati lampu saja, koneksi wifipun mati. Kemudian hidup kembali. Jam 9 lebih semua sudah tidur. Sekitar jam setengah 10 malam bangun lagi, dan posisi sudah berenang semua," kata Tati, Jumat (28/12/2018).

Tati sendiri menuturkan, dirinya sempat terlihat tidak percaya dengan apa yang terjadi. Ia bahkan berkali-kali mengucapkan istighfar. Saat anaknya menjerit, barulah ia sadar kalau kejadian tersebut adalah tsunami. Tati dan keluarganya akhirnya saling berpegangan tangan dengan eratnya, karena takut akan datang gelombang kedua. Benar saja, gelombang kedua datang dan menghempaskan mereka. Merekapun akhirnya terombang-ambing.

Tati hanya bisa terus berdoa agar menemukan daratan. Setelah air mulai surut, ia kemudian melihat ada lampu sepeda motor dan langsung menghampirinya. Akhirnya ia langsung menuju bukit bersama warga lainnya.

"Ketika saya sudah dibukit, ternyata banyak juga yang selamat," ungkapnya.

Tati menjelaskan, jika dirinya sama sekali tidak memikirkan rasa sakit yang dideritanya. Ia bahkan tidak memikirkan barang-barang pribadi miliknya yang tertinggal di resort, yang hilang terhempas gelombang air. Dirinya juga terpisah dengan rombongan keluarga lain.

Pada Minggu pagi, 23 Desember. Tati beserta semua orang yang ada dibukit langsung turun ke bawah dan menemukan sebuah perkampungan. Merekapun ditawari makan dan mandi. Bahkan, warga sekitar juga membantu mengobati luka para korban.

Kemudian, pada sore harinya, Tati beserta keluarganya langsung dijemput oleh tim dari resort tempatnya menginap, setelah itu dirinya dibawa ke Puskesmas terdekat. Saat di Puskesmas itu, barulah Tati bisa berkumpul dan bertemu dengan keluarga besarnya yang selamat.

"Kami semua Alhamdulillah selamat dari kejadian itu. Kemudian besoknya kami langsung pulang ke Cirebon," pungkasnya.[Okezone]

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :