Sudah Tiga Tahun Jalan di Desa Slendra Cirebon Rusak, Warga Luapkan Protes Melalui Aksi Teatrikal

Teriknya matahari yang menyinari Desa Slendra, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, tak menyurutkan semangat sejumlah warga untuk melalukan aksi teatrikal terkait jalan rusak, Kamis (21/3/2019) siang.

Mereka membentangkan spanduk bertuliskan kalimat sindiran dan luapan kekesalan akibat jalan rusak di desanya.
Aksi teatrikal mereka dengan membuat kuburan, toilet, hingga menanam pohon pisang di tengah jalan rusak yang menjadi akses utama warga yang menghubungkan antara Kecamatan Gegesik dan Kecamatan Kaliwedi.

Jika tak ada jalan tersebut, warga harus melintas melalui desa lainnya yang masuk ke Kabupaten Indramayu. Jarak tempuhnya bisa mencapai sekitar 10 kilometer.

Di sepanjang jalan yang rusak sepanjang tiga kilometer itu, yang paling parahnya sepanjang 100 meter. Di sampingnya terdapat sawah yang terbentang luas.

Ari Subagya (25), warga Desa Slendra, mengatakan, kondisi jalan itu sudah tiga tahun dibiarkan rusak. Bukan hanya memprihatinkan, namun kondisi jalan juga kerap menyebabkan terjadinya kecelakaan.

Akibat dibiarkan terlalu lama, aspal jalan tersebut sudah penuh tertutupi oleh tanah. Terlebih, ketika kondisi usai turun hujan, beberapa warga lebih memilih memutar jauh melewati Desa Tegalwirangrong, Kecamatan Kertasmaya, Kabupaten Indramayu, ketimbang melintas dijalan tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan.

Pemasangan spanduk dan aksi teatrikal oleh pemuda desa tersebut, dilakukan sebagai bentuk kekesalan dan protes warga kepada pemerintah.

“Ada kuburan, ada juga Kandang Wewe atau WC Umum. Artinya itu simbol, karena jalan ini memang angker. Setiap turun hujan sering sekali pengendara terjatuh,” katanya.

Sama seperti warga lainnya, Ari berharap jalan di desanya segera diperbaiki. Agar, pengendara yang melintas dan aktifitas masyarakat dapat kembali lancar sehingga berdampak pada stabilitas perekonomian masyarakat.

"Secara tidak langsung, jalan yang rusak sangat mempengaruhi perekonomian warga sekitar. Terutama mereka yang bekerja sebagai petani, dikarenakan akses menuju lahan pertanian menjadi sulit," tambahnya.

Warga lainnya yang turut dalam aksi tersebut, Anton Priatna (22), mengatakan, kondisi kerusakan jalan di desa Slendra sudah sangat parah. Sehingga tak sedikit masyarakat desa Slendra yang mengeluhkannya. Terlebih saat cuaca sedang hujan atau setelah hujan reda. Kondisi jalan sangat becek dan licin.

“Bahkan, terakhir ada juga mobil yang sampai terbalik akibat kondisi jalan seperti itu," kata Anton.

Aksi itu mereka lakukan karena hingga saat ini masyarakat masih belum mendengar rencana perbaikan jalan tersebut.

"Kapan rencana perbaikannya? kami masyarakat belum mendengarnya. Dengan aksi ini kami berharap semoga pemerintah mendengar keluhan kami dan segera turun untuk meninjau," harapnya.

Harapan yang sama juga disampaikan warga lainnya, Darkinah (51), yang berharap agar jalan penghubung Kecamatan Gegesik dan Kecamatan Kaliwedi itu segera dilakukan perbaikan.

"Inginnya ya jalan dibagusin, biar kalau ada mobil atau motor yang lewat tidak jatuh bangun. Soalnya saya juga sering melihat motor jatuh di situ," ucapnya.[Tribunnews]

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :