Terjadi 64 Kasus DBD, Pj Bupati Cirebon Gelar Gerakan
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan yang cukup signifikan di awal tahun 2019 di Kabupaten Cirebon. Tercatat oleh Dinas Kesehatan diawal tahun sudah sebannyak 64 kasus DBD di Kabupaten Cirebon.
Atas kasus DBD yang semakin meningkat tersebut, membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon melakukan gerakan berantas sarang nyamuk DBD secara serentak. Dalam gerakan ini, PJ Bupati Cirebon Dicky Saromi dan Kepala Dinas Kesehatan, Enny Suhaeni mengikuti langsung gerakan berantas sarang nyamuk DBD di Kelurahan Perbutulan Kecamatan Sumber, Jumat (8/2).
Pada Kesempatan itu, PJ Bupati Cirebon, Dicky Saromi mengatakan, gerakan berantas sarang nyamuk DBD ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam mengantisipasi wabah DBD di Kabupaten Cirebon.
“Gebrakan ini adalah salah satu yang kita lakukan sebagai langkah antisipasi sekaligus penanganan untuk wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ada di Kabupaten Cirebon. Kami melakukan ini karena Januari 2018 tercatat ada 22 orang yang terkena DBD. Tapi di Januari 2019 ini ada kenaikan yang cukup signifikan ada 64 orang,” ungkap Dicky.
Mengingat saat ini sudah masuk dalam musim penghujan membuat dirinya menghimbau agar masyarakat untuk rutin melakukan gerakan 3M yaitu menutup menguras dan mengubur barang-barang yang disinyalir menjadi sarang nyamuk DBD.
“Apalagi sekarang udah masuk musim hujan. Jadi, saya himbau masyarakat untuk rajin membersihkan tempat-tempat yang bisa jadi sarang nyamuk DBD,” paparnya.
Dicky menambahkan, untuk penanganan korban DBD, Pemkab Cirebon mengandalkan Puskesmas sebagai ujung tombak di lapangan. Jikapun Puskesmas dirasa tidak mampu menangani korban DBD, maka akan segera dirujuk ke rumah sakit terdekat.
“Puskesmas harus tanggap ketika ada masyarakat yang terjangkit DBD,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Enny Suhaeni menegaskan, meski kasus DBD sudah mencapai 64 kasus, namun ia memastikan tidak ada korban jiwa. Ia berharap, masyarakat bisa secara mandiri menjaga kebersihan dan melaksanakan gerakan 3M secara rutin.
“jumlah kasus sampai sekarang udah 64 kasus, jadi masyarakat tetap waspada,” ungkap Enny.[CirebonPos]
Atas kasus DBD yang semakin meningkat tersebut, membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon melakukan gerakan berantas sarang nyamuk DBD secara serentak. Dalam gerakan ini, PJ Bupati Cirebon Dicky Saromi dan Kepala Dinas Kesehatan, Enny Suhaeni mengikuti langsung gerakan berantas sarang nyamuk DBD di Kelurahan Perbutulan Kecamatan Sumber, Jumat (8/2).
Pada Kesempatan itu, PJ Bupati Cirebon, Dicky Saromi mengatakan, gerakan berantas sarang nyamuk DBD ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam mengantisipasi wabah DBD di Kabupaten Cirebon.
“Gebrakan ini adalah salah satu yang kita lakukan sebagai langkah antisipasi sekaligus penanganan untuk wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ada di Kabupaten Cirebon. Kami melakukan ini karena Januari 2018 tercatat ada 22 orang yang terkena DBD. Tapi di Januari 2019 ini ada kenaikan yang cukup signifikan ada 64 orang,” ungkap Dicky.
Mengingat saat ini sudah masuk dalam musim penghujan membuat dirinya menghimbau agar masyarakat untuk rutin melakukan gerakan 3M yaitu menutup menguras dan mengubur barang-barang yang disinyalir menjadi sarang nyamuk DBD.
“Apalagi sekarang udah masuk musim hujan. Jadi, saya himbau masyarakat untuk rajin membersihkan tempat-tempat yang bisa jadi sarang nyamuk DBD,” paparnya.
Dicky menambahkan, untuk penanganan korban DBD, Pemkab Cirebon mengandalkan Puskesmas sebagai ujung tombak di lapangan. Jikapun Puskesmas dirasa tidak mampu menangani korban DBD, maka akan segera dirujuk ke rumah sakit terdekat.
“Puskesmas harus tanggap ketika ada masyarakat yang terjangkit DBD,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Enny Suhaeni menegaskan, meski kasus DBD sudah mencapai 64 kasus, namun ia memastikan tidak ada korban jiwa. Ia berharap, masyarakat bisa secara mandiri menjaga kebersihan dan melaksanakan gerakan 3M secara rutin.
“jumlah kasus sampai sekarang udah 64 kasus, jadi masyarakat tetap waspada,” ungkap Enny.[CirebonPos]