Imbas Tanggul Jebol di Panguragan Meluas Desa Bakung dan Desa Pagertoya
Tanggul jebol di Sungai Bengawan, Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, ternyata tak hanya berimbas ke Desa Gujeg saja, namun juga berimbas ke Desa Bakung Lor di Kecamatan Jamblang, dan Desa Pagertoya di Kecamatan Suranenggala.
Ketinggian air tidak menyurut hingga sore hari, sebab hujan kembali turun. “Sebab Sungai Bengawan berasal dari Sungai Ciwaringin, yang kemudian bercabang salah satunya ke sungai di Desa Pagertoya dan Bakung Lor, sehingga imbas yang terjadi adalah dua desa ini ikut terendam,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Cirebon Dadang Suhendra, Kamis (3/1/2019).
Pantauan KC Online di Desa Bakung Lor, ketinggian air mencapai sekitar 50 centimeter. Air meluas hingga ke badan jalan yang merupakan penghubung Kecamatan Jamblang dan Suranenggala. Beberapa pengendara motor nekad terus menjalankan kendaraannya, namun di antaranya ada yang mengalami mati mesin.
Tak hanya itu, pesawahan di Kecamatan Jamblang dan Suranenggala juga turut terendam. Salah satu petani di Desa Bakung Lor, Asril (34 tahun) mengatakan, dirinya dan petani lainnya baru saja menyemai benih 15 hari yang lalu.
“Kalau melihat banjirnya lumayan tinggi begini ya benihnya dipastikan mati,” ungkapnya.
Asril juga mengatakan, Januari memang merupakan langganan banjir, namun biasanya air yang masuk ke pesawahan tidak terlalu tinggi.
“Tapi sekarang ini tinggi sekali. Jelas rugi saya, masih saya hitung kerugiannya,” katanya.[KabarCirebon]
Ketinggian air tidak menyurut hingga sore hari, sebab hujan kembali turun. “Sebab Sungai Bengawan berasal dari Sungai Ciwaringin, yang kemudian bercabang salah satunya ke sungai di Desa Pagertoya dan Bakung Lor, sehingga imbas yang terjadi adalah dua desa ini ikut terendam,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Cirebon Dadang Suhendra, Kamis (3/1/2019).
Pantauan KC Online di Desa Bakung Lor, ketinggian air mencapai sekitar 50 centimeter. Air meluas hingga ke badan jalan yang merupakan penghubung Kecamatan Jamblang dan Suranenggala. Beberapa pengendara motor nekad terus menjalankan kendaraannya, namun di antaranya ada yang mengalami mati mesin.
Tak hanya itu, pesawahan di Kecamatan Jamblang dan Suranenggala juga turut terendam. Salah satu petani di Desa Bakung Lor, Asril (34 tahun) mengatakan, dirinya dan petani lainnya baru saja menyemai benih 15 hari yang lalu.
“Kalau melihat banjirnya lumayan tinggi begini ya benihnya dipastikan mati,” ungkapnya.
Asril juga mengatakan, Januari memang merupakan langganan banjir, namun biasanya air yang masuk ke pesawahan tidak terlalu tinggi.
“Tapi sekarang ini tinggi sekali. Jelas rugi saya, masih saya hitung kerugiannya,” katanya.[KabarCirebon]