Pengguna Narkoba di Kabupaten Cirebon Terbanyak Sewilayah 3 Cirebon
Jumlah pengguna narkoba di Kabupaten Cirebon diketahui terbanyak dibanding empat daerah lain di Wilayah Cirebon. Hingga kini, jumlahnya terdata 28.243 orang.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional, pada 2017 Jawa Barat merupakan provinsi penyalahgunaan narkoba tertinggi dengan prevalensi 645.482 orang atau 1,84% dari jumlah penduduk 35.242.100 jiwa dengan usia 10-59 tahun. Persentase itu menempatkan Jabar di urutan keenam setelah DKI Jakarta, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Riau.
Dengan tingkat penyalahgunaan itu, Penjabat Bupati Cirebon Dicky Saromi meluncurkan program Bersih Narkoba (Bersinar), Selasa (18/12). Dalam pelaksanaannya, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta Satuan Polisi Pamong Praja diinstruksikan untuk berkoordinasi dalam memfasilitasi pelaksanaan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika (P4GN) di tingkat desa.
"Program Bersinar menitikberatkan di desa dengan melibatkan pemerintah desa dan Babinsa serta Babinkamtibmas," terang Dicky.
Dia mengungkapkan, tak heran bila penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Cirebon terbilang tinggi. Situasi itu dinilainya tak lepas dari kemudahan akses masuk ke daerah ini.
Dia membeberkan, Kabupaten Cirebon menjadi tujuan investasi yang menarik. Daya tarik itu mengingat besaran upah minimum kabupaten (UMK) yang masih rendah, akses paling mudah, dan lahan yang memungkinkan untuk pengembangan investasi.
"Bayangkan, di sini ada lima pintu tol, dua jalur kereta yaitu jalur selatan dan utara, pelabuhan dan bandara ada. Dengan kondisi seperti itu, peredaran gelap narkoba di sini mudah," tuturnya.
Narkoba belakangan ini sudah masuk ke seluruh lapisan masyarakat, bukan lagi didominasi kalangan artis atau pekerja di dunia hiburan. Narkoba telah mengjangkiti politisi, bahkan anak-anak usia sekolah dasar (SD).
Dia mengingatkan masyarakat Kabupaten Cirebon tak mencoba-coba narkoba. Dia meyakinkan, sekali mencoba narkoba, seseorang akan dibelit sulit untuk melepaskannya.
Sementara, Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto tak menampik, secara geografis wilayah Kabupaten Cirebon mudah menjadi kawasan transit narkoba. Sejauh ini, jalur peredaran narkoba terbanyak melalui darat. "Dari darat, air, dan udara mudah diakses. Tapi, sejauh ini peredaran narkoba terbanyak melalui jalur darat," ujarnya.
Dalam program Bersinar, lanjutnya, aparat desa bisa diberdayakan untuk mencegah peredaran narkoba. Pengawasan dilakukan bersama di tingkatan desa, mulai dari kuwu, aparat desa, hingga Babinsa dan Babinkantibmas."Ini merupakan upaya pencegahan, sedangkan upaya hukum tetap di kepolisian," tegasnya.[IK]
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional, pada 2017 Jawa Barat merupakan provinsi penyalahgunaan narkoba tertinggi dengan prevalensi 645.482 orang atau 1,84% dari jumlah penduduk 35.242.100 jiwa dengan usia 10-59 tahun. Persentase itu menempatkan Jabar di urutan keenam setelah DKI Jakarta, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Riau.
Dengan tingkat penyalahgunaan itu, Penjabat Bupati Cirebon Dicky Saromi meluncurkan program Bersih Narkoba (Bersinar), Selasa (18/12). Dalam pelaksanaannya, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta Satuan Polisi Pamong Praja diinstruksikan untuk berkoordinasi dalam memfasilitasi pelaksanaan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika (P4GN) di tingkat desa.
"Program Bersinar menitikberatkan di desa dengan melibatkan pemerintah desa dan Babinsa serta Babinkamtibmas," terang Dicky.
Dia mengungkapkan, tak heran bila penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Cirebon terbilang tinggi. Situasi itu dinilainya tak lepas dari kemudahan akses masuk ke daerah ini.
Dia membeberkan, Kabupaten Cirebon menjadi tujuan investasi yang menarik. Daya tarik itu mengingat besaran upah minimum kabupaten (UMK) yang masih rendah, akses paling mudah, dan lahan yang memungkinkan untuk pengembangan investasi.
"Bayangkan, di sini ada lima pintu tol, dua jalur kereta yaitu jalur selatan dan utara, pelabuhan dan bandara ada. Dengan kondisi seperti itu, peredaran gelap narkoba di sini mudah," tuturnya.
Narkoba belakangan ini sudah masuk ke seluruh lapisan masyarakat, bukan lagi didominasi kalangan artis atau pekerja di dunia hiburan. Narkoba telah mengjangkiti politisi, bahkan anak-anak usia sekolah dasar (SD).
Dia mengingatkan masyarakat Kabupaten Cirebon tak mencoba-coba narkoba. Dia meyakinkan, sekali mencoba narkoba, seseorang akan dibelit sulit untuk melepaskannya.
Sementara, Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto tak menampik, secara geografis wilayah Kabupaten Cirebon mudah menjadi kawasan transit narkoba. Sejauh ini, jalur peredaran narkoba terbanyak melalui darat. "Dari darat, air, dan udara mudah diakses. Tapi, sejauh ini peredaran narkoba terbanyak melalui jalur darat," ujarnya.
Dalam program Bersinar, lanjutnya, aparat desa bisa diberdayakan untuk mencegah peredaran narkoba. Pengawasan dilakukan bersama di tingkatan desa, mulai dari kuwu, aparat desa, hingga Babinsa dan Babinkantibmas."Ini merupakan upaya pencegahan, sedangkan upaya hukum tetap di kepolisian," tegasnya.[IK]