Keramatnya Kayu Tuk, Juru Kunci Beberkan Kepercayaan Masyarakat Cirebon

Ratusan warga padati situs Kramat Balong Tuk Pangeran Mancur Jaya, Desa Kertawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.

Warga datang ke persemayaman kayu keramat sambil menaburkan bunga sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi leluhur.

Raden Suparja selaku juru kunci Keramat Balong Pangeran Mancur Jaya mengatakan, kegiatan Maulud ini diperintah pihak Keraton Kesepuhan Cirebon.

Setiap tanggal 19 Rabiul awal dilakukan ritual tradisi pengangkatan kayu keramat di Balong Tuk Pageran Mancur Jaya.

“Jadi pengangkatan benda pusaka kayu per batang ini, kita rutin dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 19 Rabiul Awal di bulan Mulud ini,” ujar Raden Suparja kepada Pojokjabar.com ditemui di lokasi.

Masyarakat sekitar, katanya masih ada yang meyakini kayu pusaka tersebut peninggalan para wali.

Menurutnya, kayu pusaka tersebut mengandung karomah dan memiliki beberapa keistimewaan, termasuk airnya bisa mengobati semua jenis penyakit, terutama penyakit kulit.

“Kayu tersebut setiap tahun panjangnya selalu berubah. Selain itu kayu tersebut memiliki sifat-sifat seperti layaknya manusia,” tuturnya

Kayu tersebut adalah bekas tempat duduk Raden Walangsungsang ketika bertapa.

Masih kata Raden Suparja, kayu itu ditemukan Pangeran Mancur Jaya ketika ia diperintah pihak Keraton untuk mencari sumber air kala terjadi kekeringan panjang di wilayah Cirebon.

“Ketika Pangeran menghentakan kayu tersebut ke tanah, memancarlah air dari sela-sela tanah. Benturan kayu menimbulkan bunyi “Tuk” sehingga desa tersebut kemudian dinamakan Desa Tuk,” imbuhnya

Percikan air dari balong keramat yang di pakai untuk memandikan kayu tersebut, dipercaya dapat memberikan aura yang tertutup dan membuang kesialan.

Sehingga ratusan orang berebut air keramat tersebut, tak terkecuali anak-anak kecil.

“Setelah kayu perbatang di mandikan dan dikafani, kayu Keramat Tuk Pangeran Mancur Jaya, selanjutnya kayu tersebut diletakkan kembali ke dalam balong, nanti malam pada pukul 20.00.WIB,” tandas Raden Suparja.[PJ]

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :