Miris, Ratusan Kelas SMPN di Cirebon Rusak

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon mencatat hampir 25 persen atau 435 ruang kelas dari 1.748 kelas di 80 sekolah menengah pertama negeri (SMPN) se-Kabupaten Cirebon dalam kondisi rusak.

"Dari total 1.748 ruang kelas SMP Negeri, 435 di antaranya rusak," kata Kepala Disdik Kabupaten Cirebon Asdullah Anwar kepada awak media setelah meninjau ruangan kelas yang ambruk di SMPN 2 Plumbon Kabupaten Cirebon, Rabu (2/10/2019).

Asdullah menerangkan, dari 435 ruang kelas yang rusak itu, 123 ruangan masuk dalam kategori rusak berat. Sisanya termasuk rusak ringan. Asdullah mengatakan hal itu terjadi karena adanya ketimpangan antara anggaran dan jumlah ruangan kelas yang rusak.

"Tahun ini kami mendapat anggaran dari APBN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp 13 miliar, yang dikucurkan untuk perbaikan 69 ruangan kelas," katanya.

Selain dari DAK, anggaran renovasi ruangan kelas juga dibantu melalui APBD. Namun nilai nominalnya masih kecil. Asdullah menyebutkan tahun ini ada delapan kelas yang mendapatkan bantuan renovasi dari APBD.

"Kalau dari APBD sekitar Rp 535 juta untuk rehab kelas. Ditambah Rp 230 juta untuk perpustakaan dan laboratorium komputer," ucap Asdullah.

Sekadar diketahui, dua ruangan kelas SMPN 2 Plumbon, Kabupaten Cirebon, ambruk karena kondisinya yang rusak. Puluhan siswa dan dua orang guru menjadi korban insiden sekolah ambruk itu. Disdik Kabupaten Cirebon dan Kemendikbud langsung mendata kerusakan yang terjadi.

Rencananya tujuh ruangan kelas di SMPN 2 Plumbon, Kabupaten Cirebon, dikosongkan terlebih dahulu karena kondisinya rusak. Hal tersebut menghindari kejadian serupa.[Detik]

Subscribe to receive free email updates: