7 Perusahaan Batal Investasi di Krangkeng Indramayu Karena Image Rawan Begal

Sebanyak tujuh perusahaan batal membangun industri di Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu.

Padahal, ketujuh perusahaan itu sempat menyatakan minatnya untuk membangun industri di Kecamatan Krangkeng.

Sekretaris Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Indramayu, Iwan Hermawan tidak menampik mundurnya perusahaan-perusahaan itu karena image lama di Kecamatan Krangkeng rawan begal.

"Banyak yang mundur, kenapa di Krangkeng pada tidak mau? Di antaranya mungkin karena image ini," ujar Iwan Hermawan dia saat ditemui Tribuncirebon.com di ruangannya, Selasa (9/7/2019).

Ia mengakui, sebelumnya banyak terjadi tawuran di kawasan itu terlebih banyak begal di sana.

Peristiwa-peristiwa itu sudah lama terjadi dan masyarakat sekarang ini sudah tidak melakukan prilaku yang meresahkan tersebut.

"Ini masyarakat kita juga, pasti bisa diajak kompromi, dicari titik temunya," ujar dia.

Diceritakan Iwan Hermawan, image seperti begal dan banyak tenaga kerja wanita (TKW) karena di Kabupaten Indramayu tidak memiliki lapangan pekerjaan.

Maka dari itu, ucap Iwan Hermawan, pihaknya sedang berusaha menarik investor untuk menyediakan lapangan  kerja seluas-luasnya untuk masyarakat.

"Ini agar tidak ada lagi istilah Desa Begal atau TKW. Mereka melakukan itu kan karena tidak ada pilihan lain," ucap dia.

Meski demikian, menurut Iwan Hermawan, yang menjadi permasalahan di Kecamatan Krangkeng bukan perihal istilah Desa Begal, melainkan karena daerah tersebut sering dilanda bencana kekeringan.[Tribun]

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :