Tsunami di Selat Sunda Walau Khawatir, Nelayan Cirebon Tetap Melaut

Nelayan di Cirebon, Jawa Barat tetap melaut seperti biasa. Walaupun, para nelayan mengaku ada rasa takut, pasca adanya tsunami di selat sunda yang diakibatkan aktivitas Gunung Krakatau.

Tarjo, 48, nelayan asal Desa Citemu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, mengaku mendengar informasi mengenai adanya ombak besar yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Namun menurutnya, hal tersebut tidak berdampak untuk nelayan di Cirebon.

"Wilayah kami jauh dari lokasi tsunami, ombak di Cirebon juga tidak begitu besar," kata Tarjo di Cirebon, Jawa Barat, Rabu, 26 Desember 2018.

Tarjo kerap mengaku khawatir lantaran tsunami yang terjadi di Selat Sunda tidak ada peringatan terlebih dulu. Namun Ia tetap melaut karena menurut Tarjo tidak ada pilihan lain.

"Kalau tidak melaut, nanti anak istri makan darimana?," ungkap Tarjo.

Begitu juga yang disampaikan Ribut (33), nelayan rajungan asal Cirebon ini juga mengaku tetap melaut. Menurutnya, nelayan kecil seperti dirinya, tidak melaut dalam jarak yang jauh dan tidak sampai wilayah yang dikategorikan rawan tsunami.

"Jadi, kita tetap berangkat," kata Ribut.

Menurut Ribut, tidak ada informasi resmi dari instansi terkait mengenai kondisi cuaca saat ini. Nelayan hanya mengandalkan analisa manual yang dilakukan masing-masing.

"Kita tetap utamakan keselamatan, walaupun tidak mendapatkan info secara resmi mengenai kondisi cuaca di laut," pungkas Ribut.[Medcom]

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :