Protes Trotoar, Mahasiswa Cirebon Demo Bakar Ban di Balai Kota


Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Aksi dan Intelegensia (Paksi) berdemonstrasi di depan Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Jawa Barat. Paksi menuntut agar pemerintah mengembalikan fungsi trotoar.

Paksi menilai trotoar yang ada di Kota Cirebon tak ramah bagi pejalan kaki, khususnya untuk penyandang disabilitas. Dalam aksinya itu, Paksi mempertunjukkan aksi teatrikal yang menggambarkan seorang disabilitas kesulitan berjalan di trotoar. Karena menabrak tiang listrik saat berjalan di trotoar.

Koordinator aksi Wisnu Martoyo mengatakan sejatinya trotoar difungsikan untuk pejalan kaki, sesuai dengan undang-undang nomor 22/2009 tentang fungsi trotoar. Namun, lanjut Wisnu, pada kenyataan masih ada tiang listrik, pohon, dan PKL yang dibiarkan berdiri di trotoar.

"Faktanya masih banyak penghalang, tiang listrik dan sebagainya. Pejalan kaki jadi tidak nyaman, apalagi disabilitas. Ini jelas menganggu dan membahayakan," ucap Wisnu kepada awak media, Selasa (16/10/2018).

Protes Trotoar, Mahasiswa Cirebon Demo Bakar Ban di Balai KotaFoto: Sudirman Wamad

Wisnu menilai pembangunan trotoar di Kota Cirebon saat ini hanya membuang-buang anggaran. Pasalnya dalam proses pembangunannya dinilai tidak maksimal. Wisnu menyebutkan kondisi tersebut terjadi di sejumlah titik, yakni Jalan Wahidin, Evakuasi, Perjuangan, dan Drajat.

"Pembangunan trotoar itu harus maksimal, harus ada efek positifnya. Tidak seperti sekarang. Manfaat dari pembangunan fasilitas trotoar itu harus diwujudkan agar masyarakat dapat menikmati sebagaimana mestinya," kata Wisnu.

Dalam aksinya itu, demonstran membakar ban bekas di depan balai kota. Tak hanya itu, secara bergantian mereka berorasi dengan memanjat pagar Balai Kota Cirebon.[detik]

Subscribe to receive free email updates: