KPK Jaring Bupati Cirebon dalam OTT Kilat, Bahkan Tamu Pendopo Tidak Menyadari
KPK kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap kepala daerah di Jawa Barat. Kali ini giliran Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra yang ditangkap KPK Rabu 24 Oktober 2018 sekira pukul 18.00 WIB.
Dari informasi yang dihimpun pewarta Kabar Cirebon Agung Nugroho, Sunjaya Purwadisastra ditangkap di rumah dinasnya di lingkungan Pendopo Pemkab Cirebon. Selain Bupati, KPK yang datang menggunakan sekira lima unit mobil juga membawa ajudan dan sejumlah orang yang ikut terjaring OTT.
Saat penangkapan, situasi Pendopo mulai ramai karena pada saat bersamaan digelar acara jamuan makan malam para akuntan yang tergabung dalam Ikatan Akuntasi Jawa Barat. Acara yang digelar Kompartemen Mahasiswa Ekonomi Fakultas Ekonomi Unswagati Cirebon itu dihadiri Rektor Unswagati Cirebon Mukarto Siswoyo.
Saking tertutup dan cepatnya OTT, para peserta sama sekali tidak mengetahui atau mendengar proses tersebut. Apalagi, jamuan makan malam itu tetap diselenggarakan dan tidak terpengaruh OTT KPK yang justru diketahui oleh para peserta belakangan.
“Saya malah mendengarnya dari wartawan. Kami di sini tidak mengetahui apa-apa,” tutur Harmono, salah satu peserta jamuan makan malam.
Pada acara tersebut, semula Sunjaya Purwadisastra dijadwalkan akan menyampaikan sambutan selamat datang. Namun karena terkena OTT, sambutan diwakilkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni.
“Karena satu dan lain hal, Bapak (Sunjaya Purwadisastra) tidak bisa hadir. Saya hanya mewakili beliau untuk membacakan sambutan tertulis,” tutur Eni di depan para peserta.
Sementara itu, pintu gerbang menuju lingkungan Pendopo Pemkab Cirebon dijaga ketat petugas Satuan Polisi Pamong Praja. Mereka melarang puluhan wartawan yang memburu informasi penangkapan Sunjaya Purwadisastra.
Sunjaya Purwadisastra menjadi Bupati Cirebon sejak memenangi Pilbup tahun 2014 lalu saat berpasangan dengan Tasiya Soemadi al Gotas.
Pada Pilkada serentak baru lalu, sebagai petahana, Sunjaya Purwadisastra kembali meraih kemenangan. Kali ini dia berpasangan dengan Imron Rosadi yang diusung PDIP.
Untuk jabatan periode keduanya sebagai Bupati, Sunjaya Purwadisastra bersama Imron Rosadi belum dilantik. Pada saat terjadi OTT, Imron Rosadi diketahui berada di lingkungan Pendopo, tetapi dia enggan berbicara apa-apa terkait penangkapan Sunjaya Purwadisastra oleh KPK.
Pernyataan KPK
KPK membenarkan adanya OTT di Kabupaten Cirebon. "Benar, hari ini ada kegiatan (OTT) di Cirebon. Masih diperlukan pendalaman, besok akan dijelaskan dalam konferensi pers di KPK," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di Jakarta seperti diberitakan Antara.
Akan tetapi, Agus Rahardjo belum bisa menjelaskan lebih lanjut siapa saja orang yang ditahan maupun kasus yang terjadi di Kabupaten Cirebon itu.
Antara menyebut, pihak-pihak yang ditahan tersebut sedang dibawa ke gedung KPK, Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sesuai KUHAP, KPK memiliki waktu 1 X 24 jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang diamankan tersebut.
Sementara itu, Kabag Humas Pemkab Cirebon Iwan Setiawan, saat dihubungi melalui telefon selulernya untuk dimintai keterangan terkait kabar OTT yang beredar, tidak menjawab.
Sampai saat ini, puluhan pewarta masih berkumpul di depan rumah dinas Bupati Cirebon. Mereka bermaksud mencari kebenaran kabar yang ada.[Sumber: PikiranRakyat]
Dari informasi yang dihimpun pewarta Kabar Cirebon Agung Nugroho, Sunjaya Purwadisastra ditangkap di rumah dinasnya di lingkungan Pendopo Pemkab Cirebon. Selain Bupati, KPK yang datang menggunakan sekira lima unit mobil juga membawa ajudan dan sejumlah orang yang ikut terjaring OTT.
Saat penangkapan, situasi Pendopo mulai ramai karena pada saat bersamaan digelar acara jamuan makan malam para akuntan yang tergabung dalam Ikatan Akuntasi Jawa Barat. Acara yang digelar Kompartemen Mahasiswa Ekonomi Fakultas Ekonomi Unswagati Cirebon itu dihadiri Rektor Unswagati Cirebon Mukarto Siswoyo.
Saking tertutup dan cepatnya OTT, para peserta sama sekali tidak mengetahui atau mendengar proses tersebut. Apalagi, jamuan makan malam itu tetap diselenggarakan dan tidak terpengaruh OTT KPK yang justru diketahui oleh para peserta belakangan.
“Saya malah mendengarnya dari wartawan. Kami di sini tidak mengetahui apa-apa,” tutur Harmono, salah satu peserta jamuan makan malam.
Pada acara tersebut, semula Sunjaya Purwadisastra dijadwalkan akan menyampaikan sambutan selamat datang. Namun karena terkena OTT, sambutan diwakilkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni.
“Karena satu dan lain hal, Bapak (Sunjaya Purwadisastra) tidak bisa hadir. Saya hanya mewakili beliau untuk membacakan sambutan tertulis,” tutur Eni di depan para peserta.
Sementara itu, pintu gerbang menuju lingkungan Pendopo Pemkab Cirebon dijaga ketat petugas Satuan Polisi Pamong Praja. Mereka melarang puluhan wartawan yang memburu informasi penangkapan Sunjaya Purwadisastra.
Sunjaya Purwadisastra menjadi Bupati Cirebon sejak memenangi Pilbup tahun 2014 lalu saat berpasangan dengan Tasiya Soemadi al Gotas.
Pada Pilkada serentak baru lalu, sebagai petahana, Sunjaya Purwadisastra kembali meraih kemenangan. Kali ini dia berpasangan dengan Imron Rosadi yang diusung PDIP.
Untuk jabatan periode keduanya sebagai Bupati, Sunjaya Purwadisastra bersama Imron Rosadi belum dilantik. Pada saat terjadi OTT, Imron Rosadi diketahui berada di lingkungan Pendopo, tetapi dia enggan berbicara apa-apa terkait penangkapan Sunjaya Purwadisastra oleh KPK.
Pernyataan KPK
KPK membenarkan adanya OTT di Kabupaten Cirebon. "Benar, hari ini ada kegiatan (OTT) di Cirebon. Masih diperlukan pendalaman, besok akan dijelaskan dalam konferensi pers di KPK," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di Jakarta seperti diberitakan Antara.
Akan tetapi, Agus Rahardjo belum bisa menjelaskan lebih lanjut siapa saja orang yang ditahan maupun kasus yang terjadi di Kabupaten Cirebon itu.
Antara menyebut, pihak-pihak yang ditahan tersebut sedang dibawa ke gedung KPK, Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sesuai KUHAP, KPK memiliki waktu 1 X 24 jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang diamankan tersebut.
Sementara itu, Kabag Humas Pemkab Cirebon Iwan Setiawan, saat dihubungi melalui telefon selulernya untuk dimintai keterangan terkait kabar OTT yang beredar, tidak menjawab.
Sampai saat ini, puluhan pewarta masih berkumpul di depan rumah dinas Bupati Cirebon. Mereka bermaksud mencari kebenaran kabar yang ada.[Sumber: PikiranRakyat]